Rabu, 29 Juni 2016


Poker Geratis - Pada pertengahan bulan Desember 2008, Partai Demokrat gencar mengeluarkan iklan untuk memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia dengan slogan andalan yaitu “Katakan Tidak pada Korupsi”. Para petinggi dari partai penguasa tersebut ikut ambil bagian sebagai bintang di dalam iklan dengan video berdurasi kurang lebih 30 detik itu. Video itu sangat sering muncul di televisi.

Pada adegan pertama di dalam iklan video tersebut, tertulis “Gelengkan kepala dan katakan”, kemudian muncul gambar dari anak kesayangan SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono dengan mengangkat tangan kanannya serta menunjukkan lima jarinya sambil berkata “Tidak”. Setelahnya muncul mantan politisi Partai Demokrat, Teresia Pardede (Tere) yang juga ikut menggelengkan kepala serta melambaikan tangan kanannya dengan mengatakan “Tidak”.

Di bagian kedua, tertulis “Abaikan rayuannya dan katakan”, selanjutnya muncul gambar Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum sambil mengangkat kedua tangannya dengan seruan “Tidak”. Kedua tangannya menyilang di depan dadanya.

Di bagian ketiga, tertulis kata “Tutup telinga dan katakan”, kemudian muncul gambar Mantan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Angelina Sondakh sambil mengangkat tangan kanan dengan kepalan serta membalikan jempolnya sambil berkata “Tidak”.

Selanjutnya, muncul pula gambar dari Pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang memegang kertas dengan tulisan “Katakan tidak pada Korupsi”. Selain itu juga tertulus, “Partai Demokrat bersama dengan SBY melawan Korupsi tanpa ada pandang bulu”.

Baca juga: Ternyata Dia Anggota Komisi III yang ditangkap KPK

Pada bagian penutupnya, muncul lagi sosok Andi Alfian Mallarangeng sambil melebarkan senyuman mengangkat kedua tangannya kemudian menyatukannya di atas kepala sambil membentuk lambang partai demokrat yaitu Mercy.

Setelah video tersebut dipublikasikan, perlu diketahui bahwa tiga aktor yang ada di dalam iklan video tersebut malah terjerat kasus korupsi yang nominalnya tidak sedikit. Mereka adalah Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, dan Andi Mallarangeng.

Setelah mereka, ada lagi oknum demokrat yang kembali tertangkap tangan oleh KPK. Menurut pantauan dari hatree.me, Ia adalah anggota Komisi III DPR RI, I Putu Sudiartana yang juga menjadi anggota dari partai Demokrat. Pria ang saat ini menjadi Wabendum Partai Demokrat turut mencoreng citra partai Demokrat.

Baca juga: Kemarahan Besar Presiden Jokowi pada Pembuat Vaksin Palsu

Putu ditangkap oleh KPK pada saat sedang melakukan transaksi suap di Jakarta tadi malam. Berdasarkan informasi yang sudah hatree.me dapatkan, terdapat 3 orang lainnya yang juga ikut ditangkap. Salah satunya merupakan pihak swasta yang mempunyai peran sebagai pelaku suap.

Saat ini, ruangan Putu sendiri sudah disegel oleh penyidik KPK. Kini Putu sedang menjalani pemeriksaan intensif selama 1×24 jam. Setelah masa pemeriksaan tersebut, KPK bakal mengumumkan tentang status hukum dari pihak-pihak yang sudah tertangkap, termasuk Putu sendiri.

Pria yang berasal dari Bali ini diketahui sudah melaporkan harta kekayaannya yang senilai Rp 12,5 miliar. I Putu Sudiartana berhasil menjadi Anggota DPR RI Periode 2014-2019 dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan kota Bali. Sekarang, Putu diketahui menjabat sebagai Wabendum Partai Demokrat.

Baca juga: Bukti ini Ungkap Reklamasi tanggung jawab Foke dan Bang Yos

Penangkapan Putu sendiri berarti menambah deretan panjang politisi Partai Demokrat yang terlibat kasus korupsi. Seperti diketahui bahwa sebelumnya KPK sudah berhasil menjerat M Nazaruddin, Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, Andi Mallarangeng, Jero Wacik, Anas Urbaningrum, dan Sutan Bhatoegana.

Para politisi demokrat ini sudah divonis oleh pengadilan sampai dengan tingkat kasasi ataupun Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (MA). Mereka kini menjalani masa hukuman di penjara.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=LAHAN888

0 komentar:

Posting Komentar

INFO TERKINI. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

KLASEMEN