Sabtu, 09 Juli 2016


Acehpoker - Irnawati Rambu Kahi (19), mahasiswi semester dua Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di dalam Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Inerie II.

Salah seorang saksi mata, Agus Baja, Jumat (8/7/2016) malam mengatakan, mahasiswi yang berasal dari berasal dari Kecamatan Melolo, Kabupaten Sumba Timur, NTT itu meninggal dalam pelayaran dari Aimere menuju Waingapu.

Irnawati meninggal pada Kamis (7/72016) sekitar pukul 24.00 Wita di dek tiga kapal feri atau KMP Inerie II.

"Jenazahnya sudah dijemput keluarga dengan menggunakan ambulans begitu KMP Inerie II bersandar di Pelabuhan Waingapu sekitar pukul 17.30 Wita," kata Agus.

Menurut Agus, Irnawati bersama seorang adiknya berlayar dari Kupang kembali ke kampung halamannya di Sumba Timur.

Selain untuk libur, dia juga akan berobat di sana karena Irnawati diduga kuat menderita sakit asma.

Saat berada di dalam kapal, kata Agus, Irnawati bersama adiknya duduk di dek tiga.

Saat penyakitnya mulai kambuh, petugas di dalam kapal mulai memberi pengumuman melalui pengeras suara.

"Petugas juga meminta kepada penumpang yang berprofesi sebagai perawat agar bisa membantu menangani yang bersangkutan," ungkap Agus yang juga wartawan radio di kota Kupang.

Saat itu di antara para penumpang, lanjut Agus, terdapat dua orang perawat yang membantu menangani sakit Irnawati.

Tak berselang lama, petugas kapal lalu mengumumkan lagi dan meminta kepada penumpang yang membawa obat asma untuk bisa memberikan kepada Irnawati.

Rupanya Irnawati dan adiknya juga tidak membekali diri dengan membawa obat asma selama dalam pelayaran itu. Padahal waktu tempuh Aimere-Waingapu kurang lebih 21 jam.

"Para penumpang tidak ada yang membawa obat asma, sehingga karena mungkin kondisinya sudah parah sehingga nyawanya tidak bisa tertolong lagi," kata Agus.

Setelah meninggal, lanjut Agus, jenazah Irnawati dibungkus dengan kain dan dibaringkan bagian belakang di dek tiga.

Dihubungi secara terpisah, Kepala PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Fery Cabang Kupang, Arnoldus Yansen, membenarkan adanya penumpang yang meninggal dalam kapal.

Menurut Arnoldus, pihak ASDP akan memberi asuransi kepada kelurga Irnawati.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808


Poker Geratis - Pernahkah anda menyaksikan sebuah film horror Indonesia tahun 80-an ? Ya, Beranak Dalam Kuburan merupakan salah satu film horror yang pernah dibintangi oleh Suzana pada era tahun 80-an. Berbeda dengan film tersebut, ada sebuah kisah nyata tentang beranak didalam kuburan yang hingga sampai sekarang, cerita ini masih menjadi misteri nyata yang ada di daerah Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Berharap ini adalah cerita fiksi? Anda salah, ternyata ini adalah sebuah cerita nyata yang pernah terjadi di daerah tersebut .

Pada tahun 2004 , Sebuah desa di dekat sebuah perkebunan milik pemerintah ( Saya tidak menyebutkan nama kampungnya ) gempar melihat sebuah kejadian aneh tapi nyata. Beranak Dalam Kuburan, itu lah sebutan warga setempat atas kejadian itu. Bermula dari Asep ( Nama Samaran ), seorang tukang gali kubur yang biasa bekerja di pemakaman tanah wakaf, merasa ada yang janggal pada hari itu. Suasana hati nya tidak menentu, dan ingin segera pulang kerumah untuk sekedar bertemu dengan anak dan istrinya. Perasaan rindu terhadap keluarga tiba-tiba semakin kuat. Bagaikan tidak berjumpa dengan keluarga begitu lama .

Padahal ia baru saja sampai ke pemakaman. Tanpa fikir panjang asep buru-buru menyelesaikan pekerjaanya membersihkan makam yang tidak terawat dan sudah lama tidak diziarahi. Rasa ingin cepat pulang membuat Asep khawatir dengan keadaan rumahnya . “Ada kejadian apa? Kenapa hatiku tidak enakan begini? “, ucap Asep didalam hatinya. Setelah selesai, Asep segera membereskan peralatannya berupa sabit dan cangkul.

Aneh tapi nyata, berdasarkan penuturan Asep kepada saya langsung, pada saat itu ia merasakan dirinya seperti tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Tubuhnya terasa kaku dan dingin. Sampai ia tidak bisa bergerak sedikitpun. Didalam hatinya , Asep mengucapkan kalimat syalawat, berharap Tuhan menjaga dirinya jika ada gangguan dari jin-jin yang kebetulan iseng mengganggunya .

Kejadian tersebut menurut Asep sudah sering dialaminya. Sebagai salah satu orang yang mempunyai pekerjaan menggali kubur, dia merasa hal ini sudah biasa. 7 Tahun bekerja menjadi tukang gali kubur, selama itu juga Asep sering mengalami kejadian yang seperti itu. Tetapi berbeda kali ini, Asep sedikitpun tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Seakan ada suatu kekuatan yang membuat ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Sesekali Asep mencoba untuk menggerakkan tangannya. Tapi hal tersebut percuma saja. Tubuhnya sama sekali tidak bergerak sedikitpun. Beberapa kali juga Asep mencoba berteriak, tetapi mulutnya sangat sulit untuk digerakkan. Apa mungkin aku akan mati disini ? Benak Asep dikala sudah mulai menyerah dengan usahanya untuk menggerakkan tubuhnya .

Tiba-tiba saja, muncul wujud kakek-kakek bersorban hitam menghampirinya . Dan dengan cepatnya kakek itu membisikkan sesuatu di telinga Asep. “ Kau jaga anak ini sampai dia besar. Mudah-mudahan Tuhan membalas jasamu”,bisik kakek tersebut ke telinga Asep .Tidak lama berselang, tiba-tiba Asep sudah bisa menggerakkan tubuhnya kembali.

Rasa senang yang mendalam pun menghampirinya . Namun tiba-tiba dia terdiam. Ia mulai memikirkan perkataan yang dibisikkan kakek tersebut kepadanya. Ia merasa bingung , dimana anak itu ? Anak mana ?. Asep mulai mencari-cari keberadaan anak yang disebutkan oleh kaket tersebut. Tiba-tiba saja Asep mendengar suara bayi menangis. Dilihatnya lah bayi menangis terletak diatas sebuah kuburan. Asep pun buru-buru untuk mengangkat bayi yang masih sangat merah. Seperti baru saja dilahirkan. Anehnya , Bayi tersebut tidak memiliki pusat / udel di perutnya . Wow , aku dapat bayi ajaib teriak Asep kegirangan.

Berita ini langsung tersebar ke penjuru kampung. Banyak yang menganggap bahwa Asep hanya mengarang cerita. Dan sebenarnya anak itu adalah anaknya sendiri . Karena pada saat itu istri Asep juga sedang mengandung bayi. Sampai sekarang pun warga di kampung Asep tidak percaya jika Asep menemukan anak jin / anak bunian. Tetapi, berdasarkan cerita Asep kepada saya bahwa ia bersumpah bahwasanya cerita yang diceritakannya benar adanya.

Setelah beberapa jam kami bercerita, saya menganggap bahwa Asep benar-benar menceritakan sebuah kisah nyata. Sampai artikel ini saya tulis, saya masih mencoba untuk kembali bertemu dengan Asep. Saya hanya ingin membuktikan apakah benar Asep mendapatkan sosok anak bunian / Jin ? yang tidak memiliki udel/pusat di perutnya.

Untuk anda para pembaca setia blog supranaturaljokowi.blogspot.com , saya berharap anda dapat terus mengupdate artikel dari saya. Saya tidak bisa menjanjikan kapan artikel berikutnya saya tulis tentang kebenaran anak Jin yang dititpkan kepada Asep. Tetapi, dalam waktu dekat saya akan mencoba kembali datang ke kampungnya Asep dan mengabadikan anak yang menurut Asep adalah anak JIN. Jadi tetap ikuti terus perkembangan update terbaru dari artikel saya.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808



Poker Geratis - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menjadi korban pemerkosaan saat suaminya tengah piket kerja malam sebagai seorang satuan pengamanan (Satpam) pasar, Sabtu, (09/07/2016).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.00 WITA dini hari di kediaman korban, AR (16) di Desa Assorajang, Kecamatan Tanasitolo ini bermula saat pelaku, AN (40), warha Jalan Lembu, Sengkang, Kabupaten Wajo mendatangi rumah korban dan menanyakan keberadaan suami korban.

Mengetahui suami korban tidak berada di rumah, AN bukannya pulang namun langsung mengunci pintu serta membekap tubuh AR.

AR yang terus melakukan perlawanan harus pasrah dibawah todongan senjata tajam. Usai memperkosa korban, pelaku langsung kabur dan mengancam korban agar tidak memberitahukan peristiwa ini kepada suami korban.

Setelah suaminya pulang pada pagi hari, korban kemudian memberitahukan peristiwa pemerkosaan yang dialaminya dan langsung melaporkan kepada pihak kepolisian.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung membekuk pelaku yang tengah tertidur pulas di rumahnya.

"Pelaku berpura-pura bertamu dengan alasan mencari suami korban dan korban langsung diperkosa setelah membuka pintu. Pelaku sendiri sudah kami amankan dan sementara dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (9/6/2016).

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808


Poker Geratis - Noim Ba'asyir, narapidana kasus terorisme yang ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Pamekasan, mengamuk, Sabtu (9/8/2016).

Penyebabnya, adik kandung Abu Bakar Ba'asyir ini memprotes sipir lapas karena permintaan bilik asmara untuk berhubungan intim dengan isterinya NH, tidak dipenuhi.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, Noim meminta kepada Kepala Lapas, Kusmanto Eko Putro, agar ruang layanan kesehatan lapas dijadikan bilik asmara sementara.

Namun permintaan itu ditolak kalapas karena tidak ada aturannya. Mendapatkan penolakan, Noim marah, mengeluarkan ancaman dan menyatakan perang.

Noim juga mengatakan dia akan serta akan menggerakkan rekan-rekannya yang ada di luar lapas.

Ketegangan itu membuat narapidana lainnya terusik. Bahkan seorang napi dikabarkan yang melempar Noim dengan menggunakan batu agar tidak membuat keributan.

Noim sendiri dikenal sering membuat kegaduhan di dalam Lapas. Humas Lapas Klas II A Pamekasan, Restu, saat dimintai keterangan enggan berkomentar.

Dia hanya mengatakan, pihak lapas masih akan melapor ke kalapas terkait masalah ini.

Menurut Restu, Noim merupakan napi khusus sehingga dia tidak bisa sembarangan memberi pernyataan.

Namun, Restu memastikan, tidak ada aturan yang menyebut lapas harus menyediakan bilik asmara untuk para narapidana.

Jika hal itu dilakukan, maka akan menimbulkan kecemburuan terhadap narapidana lainnya. (Taufiqurrahman/K17-11).

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808

Jumat, 08 Juli 2016


Poker Geratis - Kementerian Pertahanan mencanangkan program pendidikan dan pelatihan bagi 4.500 warga sipil di 45 kabupaten/kota dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan kader pembina bela negara. Sebanyak 100 juta warga negara ditargetkan akan menjadi kader dalam proyek yang akan dibuka resmi secara serentak pada 19 Oktober 2015 tersebut.

"Ini bukan wajib militer. Pembentukan ini untuk melahirkan warga negara yang siap guna menyongsong Indonesia yang kuat di tengah kompleksitas berbagai bentuk ancaman nyata," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Kantor Kementerian Pertahanan, Senin 12 Oktober 2015.

Gagasan ini pun tak pelak menuai kontroversi. Sejumlah pihak banyak menyamakan bila konsep ini mirip dengan wajib militer dan sebagian lagi menilainya sebagai sebuah kebijakan yang belum patut menjadi prioritas.

Ide Lama

Sekadar mengingatkan, hampir tiga tahun silam. Dewan Perwakilan Rakyat memang tengah menggodok sebuah Rancangan Undang-Undang bernama Komponen Cadangan Negara.

Dalam RUU itu mencantumkan perihal wajib militer bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hajriayanto Thohari, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 2009-2014, kala itu menyambut baik RUU tersebut.

Hal itu menurutnya memang sudah termaktub dalam Tap MPR Nomor VI/MPR/2000 dan Tap MPR Nomor VII/MPR/2000. "Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam bela negara," kata Hajriyanto saat itu.

Dalam konsepnya,RUU Komponen Cadangan Negara ini merencanakan agar ada pendidikan selama lima tahun bagi seluruh warga yang diikutsertakan. Praktiknya, para peserta akan dibekali dengan ilmu ketentaraan dan doktrin-doktrin yang berkaitan dengan ketahanan negara.

Selama beberapa waktu, para peserta akan dibekali dengan sejumlah pelatihan. Seluruh biaya dan segala operasional yang keluar dari peserta seluruhnya akan menjadi tanggungan negara.

Singkatnya, seluruh warga sipil ini hendak dicetak menjadi cadangan militer saat terjadi perang. Atau dengan kata lain menjadi kelompok yang sewaktu-waktu bisa dimobilisasi oleh presiden dengan status sebagai kombatan di tiga matra (Angkatan Darat, Udara dan Laut).

"Karena keberadaan mereka (peserta wajib militer) memiliki efek gentar bila jumlah pasukan kita besar," kata Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan M Hutabarat kala itu.


Hak dan Kewajiban

Tahun ini, wacana 'wajib militer' atau dengan bahasa kekiniannya Bela Negara kembali didengungkan oleh pemerintah. Meski masih terus menuai kritik, wacana ini akan terus digulirkan.

Ryamizard mengklaim konsepsi bela negara yang digulirkannya tak sesempit yang diperkirakan banyak pihak. Menurutnya ini bukan cuma soal mengangkat senjata, namun juga kepada upaya membangun dan menumbuhkan sikap disiplin nasional.

Meningkatkan motivasi, menggalang solidaritas dalam menghadapi bencana dalam skala kecil maupun besar, meningkatkan kualitas kebersamaan dan mengurangi potensi konflik.

"Pancasila menjadi pilar utamanya. (Karena itu) Semuanya perlu ditata tentang bagaimana hidup berbangsa dan bernegara. Untuk itulah dibentuk kader bela negara," kata Ryamizard.

Secara keseluruhan konsepsi bela negara yang digaungkan di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Jusuf Kalla tahun ini, akan disasarkan kepada seluruh rakyat Indonesia.

Namun porsi dan teknis pendidikan bela negaranya akan disesuaikan dengan peserta pendidikan. Di tingkat sekolah hingga universitas, komponen bela negara akan dicantumkan dalam kurikulum pendidikan dengan bentuk berupa materi ajar yang berkaitan dengan kenegaraan dan doktrin nasionalisme ke-Indonesia-an.

Menurut Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan Laksamana Pertama Muhammad Faizal mengutip dalam konstitusi melalui pasal 27 ayat 3 UUD 1945 memang mengatur setiap warga negara untuk berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

Implementasinya seperti dijabarkan dalam UU nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara dapat diwujudkan dalam empat cara yakni pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian secara sukarela oleh prajurit TNI dan pengabdian sesuai profesi masing-masing warga.

"(Jadi) Ini bukan wajib militer. Ini hak dan kewajiban (warga negara)," kata Rizal.


Belum Prioritas

Sejauh ini, diskusi publik perihal 'wajib militer' berbaju 'bela negara' ini terus mengalir di ruang-ruang publik.

Di meja parlemen, usulan program bela negara tak luput dari kritik tajam. Sejumlah anggota DPR menyoroti ketentuan hukum yang memayungi ide tersebut.

Maklum, proyek pembentukan 100 juta kader selama 10 tahun tersebut jelas berkaitan dengan anggaran. Dan tentu saja, DPR yang menguasai ranah ini untuk memutuskannya atau pun tidak.

"Idenya bagus. Tapi harus disiapkan payung peraturannya dulu agar jelas aturan main, program dan anggarannya," kata Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq, Selasa 13 Oktober 2015.

Tubagus Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I DPR, mengaku hingga kini belum ada rincian jelas perihal anggaran program tersebut. Sementara merujuk ke target yang hendak dicapai, sebanyak 100 juta orang akan dijadikan subyek sekaligus obyek dari program Bela Negara.

Menurutnya, saat ini saja kebutuhan Alat Utama Sistem Pertahanan Senjata TNI masih kekurangan sebesar Rp36 triliun. Sebab itu, jika pun dipaksakan program Bela Negara di tahun ini, maka besar kemungkinan realisasi kekuatan persenjataan minimal TNI baru akan tercapai pada 2019.

Jika diasumsikan per orang, menurut Hasanuddin, dibutuhkan biaya minimal Rp10 juta. Maka dibutuhkan anggaran lebih dari Rp500 triliun hanya untuk penyiapan 50 juta kader bela negara.

“Menurut hemat saya, perlu kita diskusikan ulang, ketika uang negara semakin terbatas kita harus lebih jeli menentukan prioritas mana yang paling utama demi kepentingan bangsa dan Negara,” katanya.


Degradasi Nasionalisme

Terlepas dari perdebatan itu. Saat ini Indonesia perlahan namun pasti sedang dibawah ancaman degradasi nasionalisme. Konflik etnik, aksi teror, perkelahian antar desa, mahasiswa, pelajar ataupun hal lain yang mengkhawatirkan merebak dengan begitu kuatnya.

Sejumlah generasi muda kini disibukkan dengan hal-hal yang berbau teknologi dan serba cepat. Sehingga tidak sedikit yang keropos pemahamannya tentang kebangsaan.

Jejalan sinetron dan tayangan kekerasan yang berbau konflik membekap anak-anak muda. Semua nyaris tak tersadar, jika disintegrasi bangsa semakin mengemuka.

Tiga bulan lalu, di Papua merebak tragedi Tolikara. Ratusan warga muslim diusir paksa oleh massa gereja yang menolak penyelenggaraan salat Idul Fitri di dekat gereja mereka.

Masjid pun dibakar sementara sejumlah orang terluka. Lalu di Poso, teror jaringan terduga teroris dari Mujahidin Indonesia Timur terus merangsek masuk menekan warga. Tiga warga dilaporkan tewas dalam keadaan mengenaskan. Polisi pun seolah dibuat tak berdaya.

Belum kasus Salim Kancil di Lumajang Jawa Timur. Dengan mengenaskan, Salim Kancil dibantai brutal oleh warga desanya sendiri lantaran menolak aktivitas tambang pasir di desa mereka.

Tak cuma itu, entah kini berapa orang Indonesia yang kabarnya sudah menjadi simpatisan dari kelompok Islam radikal di Suriah atau ISIS. Sungguh sebuah ironi ditengah nama besar Bhineka Tunggal Ika yang sudah menjadi jargon Indonesia sejak didirikan.

"Perang sudah berkembang tidak hanya simetris tapi juga asimetris. Sementara jati diri kebangsaan dan rasa nasionalisme sepertinya sudah pudar, khususnya di kalangan muda," kata Anggota Komisi I DPR Sukamta.

Hanya saja yang jelas, sebuah gagasan yang baik maka sudah seharusnya juga dibarengi dengan konsep dan payung hukum yang baik. Sehingga, sebuah gagasan yang mengatasnamakan kebangsaan tersebut tak menjadi sia-sia dan tetap bisa sesuai dengan harapan yang diinginkan.

"TNI kita masih perlu alutsista. Menurut saya lebih bagus untuk menjadikan TNI yang modern," kata Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808


Poker Geratis - Untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF), Indonesia telah memilih pesawat Sukhoi Su-35, sekaligus menggantikan peran F-5 Tiger yang sudah termakan usia. Su-35 diyakini memenuhi karakteristik Indonesia yang membutuhkan pesawat tempur nan lincah dan mampu bermanuver.

Pembelian Su-35 ternyata membuat Malaysia mencari lawan yang sepadan dengan Indonesia. Salah satu pesawat yang diincar adalah Eurofighter Typoon, pesawat buatan BAE Systems asal Inggris ini diyakini mampu menandingi kemampuan Sukhoi dan pesawat generasi keempat lainnya.

Antara kedua pesawat tersebut, mana yang lebih kuat di medan tempur?

Dilansir laman Russia Beyond The Lines, secara karakteristik Su-35 telah mengambil alih peran generasi kelima jet tempur AS yang diproduksi sejak 1996 lalu. Irbis radar-control yang terpasang pada pesawat buatan Rusia itu mampu mendeteksi 30 target dalam jarak maksimal 400 km.

Su-35 bisa melesat hingga 2.390 km per jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km, sedangkan kecepatan maksimal F-22 mencapai 2.410 km per jam dengan jarak tempuh 2.000 km. Pesawat ini dilengkapi dua buah tangki bahan bakar.

Modernisasi yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap Su-27 ini membuat sistem pertahanannya lebih baik. Hal itupun diakui pejabat AS sendiri, meski beberapa jet tempur mereka memiliki radar jenis Active Electronically Scanned Array (AESA). Dengan teknologi Irbis-E, Su-35 bisa menangkis serangan jamming yang dilancarkan dari pesawat musuh.

Sementara, Eurofighter Typhoon sudah diperkenalkan sejak 4 Agustus 2003 lalu, pesawat ini dibuat untuk menjawab kebutuhan angkatan udara di seluruh Eropa, terutama Inggris. Utamanya untuk menyaingi pesawat F/A-18 Hornet buatan McDonnell Douglas.

Pesawat ini sudah dilengkapi Euroradar CAPTOR, yang mampu mendeteksi dan menghabisi musuh di darat. Sejak 2013, radar jenis AESA ini sudah diperbarui dengan jenis CAPTOR-E dengan kemampuan yang lebih ditingkatkan.

 

Demi mendukung serangan udara, pesawat ini dipasang peralatan pengendus inframerah udara pasif (PIRATE). Alat ini mampu mencium jejak musuh yang bergerak di udara dan darat hingga 200 target untuk mode yang berbeda-beda.

Saat berada di udara, pesawat ini mampu melesat dengan kecepatan 2,495 km per jam dan menempuh jarak sejauh 2.900 km. Namun, berdasarkan penilaian dari aviatia.net, Su-35 dinilai lebih unggul dalam dogfights dengan rating mencapai 95 persen, sedang Eurofighter hanya 75 persen.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808


Poker Geratis - Tindakan militer Indonesia yang melepaskan tembakan ke arah kapal China di Natuna, Kepulauan Riau, menjadi pembicaraan hangat, baik di kawasan ASEAN maupun dunia. Mungkin selama ini mereka tidak menyangka Indonesia akan berani melakukan hal itu. Sebelumnya, negara negara ASEAN tidak ada yang berani melepaskan tembakan ke kapal China yang mencuri ikan. Untuk itu mereka pun terkejut dan takjub dengan tindakan tegas Indonesia.

Tingkat ketegangan di perairan Natuna telah meningkat. Sebelumnya, Indonesia telah menawarkan perdamaian kepada China. Indonesia tidak ada urusan dengan sengketa/klaim Laut China Selatan, selama China tidak mengganggu perairan Natuna. Namun tawaran itu, terlihat di lapangan ditolak China, dengan tetap mengirim kapal ikan dan Cost Guardnya ke perairan Natuna.

China yang sedang merasa besar, sedang menggertak negara-negara ASEAN. Negara yang takut akan dia telan, tanpa harus bersusah payah. Namun gertakannya itu tidak mempan untuk Indonesia. Kita akan lihat, apa respon China atas tindakan ini dan Indoensia harus siap mengantisipasinya.

Indonesia telah kehilangan Timor Loro Sae dan Sipadan Ligitan. Apakah NKRI akan kembali menciut, dengan memberikan perairan Natuna kepada China. “No Way”. Kalau kita tidak menangkap kapal pencuri ikan dari China di Laut Natuna, berarti kita tidur, tegas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga telah angkat bicara, bahwa urusan Laut China Selatan bukan persoalan politik, namun persoalan hukum yang harus dituntaskan.

“Kita akan konsisten melakukan penegakan hukum di wilayah ZEE kita,” ujar Menlu Retno sebelum rapat di kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Retno menjelaskan, tidak ada kawasan tumpang tindih (overlapping claims) soal Natuna antara Indonesia dengan China sebagaimana diklaim oleh pemerintah China. Posisi Indonesia jelas, wilayah itu masuk Indonesia.

“Itu menurut Tiongkok. Kalau kita posisi kita jelas. Klaim itu hanya bisa dilakukan kalau ditarik garis dengan basis yang sesuai hukum internasional. Buat Indonesia, kita tidak ada overlapping claims dalam bentuk apapun di perairan Indonesia dengan perairan Tiongkok. Jadi basis kita sudah jelas,” tegas Retno.

Situs ternama Janes.com mengabadikan tindakan TNI AL yang tegas terhadap kapal China dengan judul artikel : Indonesian corvette opens fire on Chinese fishing ships in South China Sea.

Seperti apa pandangan janes.com atas peristiwa itu, simak artikelnya berikut ini :

An Indonesian navy (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, or TNI-AL) Kapitan Pattimura (Parchim I)-class corvette has fired upon a group of 12 Chinese fishing ships after the vessels were detected in waters around the Natuna islands region, the service said in a statement on 18 June.

The corvette, KRI Imam Bonjol was said to have opened fire after the group of fishing vessels failed to respond to instructions given. “After several warning shots were ignored, [ Imam Bonjol ] placed a shot across the bow of one of the 12 fishing vessels,” said the service, adding that only then did the fishing vessel that was fired upon complied.

The Chinese vessel, which has been identified by IHS Maritime as Qiong Dan Zhou 19038 , has since been detained with its crew of six men and a woman on the TNI-AL’s base at Ranai in Riau Islands. The rest of the fishing vessels in the group successfully fled the scene, said the service.

In a further statement on the incident, Vice-Admiral Edi Sucipto, the TNI-AL’s head of public affairs, reiterated that the waters around the Natuna islands region are part of Indonesia’s territory and stressed that maritime patrols will continue in the area.

“Whatever flag it is, the moment these ships trespass on a territory under the jurisdiction of Indonesia, we in the TNI-AL will not hesitate to take firm action,” said the admiral.

http://www.acehpoker.com/ref.php?ref=BKS808

INFO TERKINI. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

KLASEMEN