10.07
BEIJING – Begitu besar rasa sayang wanita di China ini atas adiknya, sampai rela mempertaruhkan nyawanya demi mengumpulkan uang untuk mengobati sang adik yang menderita tumor.
Tindakan nekat apa yang dilakukannya? Wanita itu, Ji Jianli, baru-baru ini terlihat berdiri pada tembok sebuah bangunan dengan sebuah pamflet di dekatnya bertuliskan: “Sasaran manusia. 10 yuan (sekitar Rp5.000) setiap anak panah.” Ya, dia rela jadi sasaran panah!
Namun tindakannya yang berbahaya itu cepat dicegah polisi, yang mengusirnya dari lokasi di Lapangan Wulian di wilayah Hangzhou itu. Polisi emndapat laporan warga setempat, yang curiga wanita itumencoba menipu dengan tindakannya itu.
Saat ditelusuri wartawan yang menanyakan tindakannya menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk memanahnya, Ji berkata, itu terpaksa dilakukannya karena terdesak untuk mendapatkan perhatian media, agar ia dapat mengutip sumbangan untuk adiknya.
Diketahui, keluarganya kini menanggung utang yang banyak sejak adiknya mengidap tumor beberapa tahun lalu dan biaya perawatan itu mencapai 500.000 yuan (sekitar Rp240 juta).
Kondisi semakin sulit baginya karena hanya ia dan ibunya yang bekerja, setelah ayahnya meninggal dunia tahun lalu.
Upayanya mendapatkan bantuan masyarakat melalui surat kabar sebelumnya, tidak berhasil.
Sejak kisahnya menawarkan diri menjadi sasaran memanah menjadi viral, banyak yang bersimpati dengan nasib keluarganya mula memberikan sumbangan.
Tindakan nekat apa yang dilakukannya? Wanita itu, Ji Jianli, baru-baru ini terlihat berdiri pada tembok sebuah bangunan dengan sebuah pamflet di dekatnya bertuliskan: “Sasaran manusia. 10 yuan (sekitar Rp5.000) setiap anak panah.” Ya, dia rela jadi sasaran panah!
Namun tindakannya yang berbahaya itu cepat dicegah polisi, yang mengusirnya dari lokasi di Lapangan Wulian di wilayah Hangzhou itu. Polisi emndapat laporan warga setempat, yang curiga wanita itumencoba menipu dengan tindakannya itu.
Saat ditelusuri wartawan yang menanyakan tindakannya menawarkan kesempatan kepada siapa saja untuk memanahnya, Ji berkata, itu terpaksa dilakukannya karena terdesak untuk mendapatkan perhatian media, agar ia dapat mengutip sumbangan untuk adiknya.
Diketahui, keluarganya kini menanggung utang yang banyak sejak adiknya mengidap tumor beberapa tahun lalu dan biaya perawatan itu mencapai 500.000 yuan (sekitar Rp240 juta).
Kondisi semakin sulit baginya karena hanya ia dan ibunya yang bekerja, setelah ayahnya meninggal dunia tahun lalu.
Upayanya mendapatkan bantuan masyarakat melalui surat kabar sebelumnya, tidak berhasil.
Sejak kisahnya menawarkan diri menjadi sasaran memanah menjadi viral, banyak yang bersimpati dengan nasib keluarganya mula memberikan sumbangan.
0 komentar:
Posting Komentar